Karena ini...Warga Desa Sidawangi Terusik |
"Kami ingin dibubarkan saja karena cukup mengganggu dan membuat warga resah. Adanya laki-laki yang mengaku Gus tersebut mengusik ketentraman lingkungan diwilayah kami,"
KAB CIREBON, JAWA BARAT.
polkrim-news.com || Ketentraman dan kenyamanan yang selama ini dirasakan warga Desa Sidawangi, Blok Sinangor RT. 08, RW. 05, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon akhir-akhir ini menjadi terusik.
Pasalnya kedatangan warga baru yang konon katanya biasa dipanggil sebagai "Gus" di lingkungan menyebabkan konflik antar warga. Bahkan diketahui menjadi konflik didalam keluarga besar yang terbalut dalam perikatan saudara dekat.
Udin (36) Warga RT. 08, RW. 04 mengungkapkan kekesalannya kepada awak media. Dikatakannya jika dirinya dan beberapa warga mengeluhkan keberadaan warga pendatang tersebut.
"Katanya sih dipanggilnya "Gus", tapi saya gak tau dia nama aslinya siapa. Soalnya sampai sekarang yang bersangkutan tidak pernah bersosialisasi atau beramah-tamah dengan warga sekitarnya," ujar Udin kepada awak media di halaman rumahnya, Selasa (11/01/2023).
Menurutnya, dirinya dan warga sekitar merasa terganggu dengan warga pendatang tersebut. Selain tidak ramah dengan tetangga, beberapa tamunya lalu-lalang jika ada kegiatan mengganggu warga sekitar jalan menuju rumahnya
"Jika ada acara tamunya kan banyak. Ada yang pakai motor ada juga yang pakai mobil. Dan itu cukup mengganggu karena jalan masuk kerumah saya itukan sempit hanya pas mobil. Belum kalau ada acara atau kegiatan malam, itu bisa sampai larut malam. Pernah kumpul-kumpul sampai jam 2 malam. Itukan waktu warga istirahat, kita jelas merasa terganggu," ungkapnya kesal.
Ditempat yang sama, Suhana (42) ibu rumah tangga warga yang terdekat dengan pendatang mengeluhkan hal yang sama. Dirinya merasa keberatan dengan keberadaan Gus tersebut.
"Bayangin coba mas, ada kurang lebih 3 bulanan dia disini. Sama tetangga saja tidak pernah tegur sapa. Katanya ustadz atau apalah itu, kenapa sama tetangga cuek gak ada komunikasi dengan warga sekitar rumah. Sampai sekarang saya gak pernah tau siapa namanya atau mana keluarganya," kata Suhana yang sehari-harinya ada di lingkungan terdekat warga pendatang di RT. 08, RW. 04 itu.
Lanjut Suhana, apalagi disaat ada kegiatan rutin, dirumah itu banyak orang yang gak dikenal. Dirinya kadang merasa terganggu, apa saja yang dilakukan orang-orang tersebut sehingga acara itu dilakukan sampai larut malam.
Hal senada juga disampaikan pula oleh Toto (44) terkait ketidaknyamanannya terhadap warga pendatang yang mengaku "Gus" tersebut.
"Yang jelas kami sudah sampaikan keluhan warga sekitar kepada Pemerintah Desa Sidawangi. Kami pun Sudah beberapa kali diundang untuk dilakukan pertemuan. Bahkan hebatnya di dua kali pertemuan, Gus yang dimaksud itu tidak hadir, malah yang hadir pengikutnya. Jujur saja warga sudah geram," jelasnya.
Dirinya mengaku, sudah banyak cerita-cerita dari beberapa pasien atau pengikutnya. Bahkan sebelum Gus menyewa rumah di wilayah ini, informasinya pernah kontrak rumah di Desa Cirea. Konon katanya setiap acara itu, jamaahnya diwajibkan beli Air putih yang dianggap air do'a dari Gus tersebut.
"Kami ingin dibubarkan saja karena cukup mengganggu dan membuat warga resah. Adanya laki-laki yang mengaku Gus tersebut mengusik ketentraman lingkungan diwilayah kami," ujarnya.
Harapannya,sebelum menjadi permasalahan yang meluas atau menjadi besar, Pemdes Sidawangi segera turun tangan dan ambil sikap tegas terkait perkara ini.
"Kami khawatir, jika warga sudah geram akan mengambil sikap sendiri. Tolong pak Kuwu turun langsung dan bisa ambil sikap atas masalah ini," tegasnya. (A85)
Posting Komentar