Konflik Masyarakat dan Perusahaan Sawit di Kalteng Menambah Daftar Panjang Tragedi Kemanusian

Di lansir dari internet, menurut catatan KPA selama kurun waktu dari tahun 2015 sampai 2022 tercatat setidaknya ada 69 korban tewas di wilayah konflik Agraria.

Kabupaten Seruyan, Kalteng.

Hingga bentrok kali ini pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, warga luka berat, dan puluhan warga ditangkap. 

polkrim-news.com || Warga Desa Bangkal berduka satu orang gugur tertembak dan 2 orang lainnya mengalami luka serta 20 orang di amankan petugas.

Peristiwa miris tersebut terjadi dalam aksi unjuk rasa menuntut perusahaan sawit PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) untuk memenuhi hak masyarakat, yakni kebun plasma sebesar 20 persen. 

Sabtu 7 Oktober 2023 menjadi hari yang nahas bagi warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, provinsi Kalimantan Tengah.

Pasalnya masyarakat yang menggelar aksi di wilayah PT HMBP di hadang oleh aparat kepolisan dari Polda Kalteng dengan senjata lengkap, bentrokanpun tidak bisa di hindari.

Setidaknya bentrok antar warga dan aparat bukan kali pertama. Bentrok pertama terjadi pada 21 September 2023, saat itu warga ditembaki dengan gas air mata hingga menyebabkan reaksi spontanitas masyarakat. Hingga terjadi pembakaran terhadap fasilitas perusahaan.

Bentrok kedua terjadi pada 23 September 2023 malam. Di mana kejadian itu menyebabkan dua warga mengalami luka-luka akibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Hingga bentrok kali ini pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, warga luka berat, dan puluhan warga ditangkap. 

Dalam Vidio amatir yang di rekam oleh salah satu Handphone berdurasi 30 detik, terdengar suara lantang dari arah petugas dengan sebutan "tembak orangnya, tembak, tembakan orangnya, " lalu di susul dengan suara tembakan. 

Dalam vidio lain yang berdurasi 01.03 detik terlihat warga bersusah payah membopong salah satu warga yang sudah bersimbah darah dengan luka bolong di bagian dada akibat luka tembak yang di duga akibat dari peluru tajam.

Di dalam vidio terdengar juga suara isak tangis seorang perempuan sambil berkata "Ohhh Tuhan tolong, Tuhan Tolong", yang entah apakah saudara korban atau kawan seperjuangan. Tapi yang pasti tindakan represif aparat menjadi catatan panjang tragedi kemanusiaan yang di lakukan oleh aparat kepada masyarakat. 

Sementara itu tekait peristiwa penembakan yang mengakibatkan koban tewas dan luka berat. Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji membenarkan ada seorang warga yang tewas tertembak. Namun dia membantah personel pengamanan menggunakan peluru tajam. 

"Para Danton melaporkan bahwa saat melakukan apel pagi itu dilakukan pengecekan tidak ada yang menggunakan peluru tajam. Hanya gas air mata, peluru hampa, dan peluru karet, dan itu ada tahapannya," kata Kombes Erlan.

Peristiwa yang terjadi di Bangkal menandakan, tidak adanya perubahan yang di lakukan dalam penangan konflik agraria antara Mayarakat dan Perusahaan. Dengan menurunkan personil keamanan ke wilayah konflik.  Yang berujung pada tindakan refrensip aparat keamanan, yang mengakibatkan korban jatuh dari pihak masyarakat. 

Di lansir dari internet, menurut catatan KPA selama kurun waktu dari tahun 2015 sampai 2022 tercatat setidaknya ada 69 korban tewas di wilayah konflik Agraria. Dan peristiwa yang terjadi di desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah kemaren menambah daftat korban tewas akibat konflik Agraria. (FA)

0/Post a Comment/Comments

TOTAL VISITS :

Disperkim Kab. Sukabumi

POLKRIM | Portal Media Online Nasional

Pemkab Sukabumi

POLKRIM | Portal Media Online Nasional

TABLOID NASIONAL POLKRIM

POLRI PRESISI

POLKRIM | Portal Media Online Nasional

STOP PUNGLI

POLKRIM | Portal Media Online Nasional
PUNGUTAN LIAR