Kabupaten Garut-Jawa Barat
polkrim-news.com || Retno Kasi pengaduan bersama Jujun Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) kabupaten Garut menyatakan bahwasanya pabrik basreng dua putri yang dikelola Ibu Neng bersama pak Wili di Citeurep RW 08 Talagasari kec. Kadungora tidak berpotensi pencemaran terhadap lingkungan, ini berdasarkan hasil Laboratorium (Lab) yang kami ambil sampelnya dua hari sebelum pengusaha basreng itu untuk melakukan jamah Haji, kata Retno, (5/7/2024).
Retno menjelaskan pada polkrim-news.com serta disaksikan kepala Dinas LH bahwa pada waktu itu dua hari sebelum kami mendatangi yang punya perusahaan basreng berangkat ke Arab Sahudi kami mendatangi pabrik basreng untuk mengambil sampel untuk di lakukan Lab, dan hasil dari Lab menyatakan bahwa hasilnya tidak terbukti, perusahaan basreng tidak merusak lingkungan dan amdalnya juga sudah ada, katanya.
Lanjutnya bahwa sampel yang kami bawa tidak dilakukan sama kami untuk melakukan Laboratoriumnya melainkan di bawa ke Bandung, jadi bukan pihak kita yang melakukan Lab nya
Dan perusahaan itu sekarang sudah menjadi PT yang semula CV sekitar dua minggu yang lalu, kami pun sekarang mau cek Lab sama perusahaan ayam petelur yang berada diatas sana, tandasnya.
Sementara itu Ronyy Yayan sebagai Komisaris PT. Roris Jaya Abadi sekaligus pengusaha ayam petelur yang diduga jadi sorotan dari pihak LH saat dikonfirmasi di kantornya Jln. Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul secara gamblang mengatakan “ mangga diantos di peternakan bade iraha ge urang bari ngaliwet” silahkan ditunggu di peternakan saya mau kapan pun juga sambil kita liwetan, tegasnya.
Disinggung terkait pencemaran lingkungan yang di duga akibat limbah perusahaan basreng Ronyy mengatakan saya disini punya perusahaan, yang saya inginkan mari kita cari solusinya
Sebelumnya penghasilan saya 90% mulus penghasilan dari ternak saya saat itu ketika airnya masih jernih tidak seperti sekarang kotor hitam yang mana otomatis sangat mengurangi dalam produk usaha saya menurun sampai 75 % , saya berpikir tidak seperti yang dikabarkan yang diluar yang laninya, datang kesan cuma diganti rugi selesai.
Karena saya itu orang bisnis jadi kalau ternak saya banyak yang mati tidak mau cuma di ganti rugi tapi harus di hitung berapa persen keuntungan yang seharusnya saya dapatkan tidak sesuai target, karena saya sangat hapal sekali di dunia usaha saya, ucap Ronyy.
Kalau berbicara yang ada adanya yang lapor ke pihak kepolisian saya tidak tahu dan saya tidak pernah lapor, cuma gitu saja kita cari solusi, karena kita kasihan juga para petani disini yang harus menanggung kerugian gara-gara ternaknya gagal panen yang dugaannya karena airnya tercemar limbah, pungkasnya. (mail /yadi)
Posting Komentar